Yono telah berkeliling sepanjang hari sambil membawa sebuah tas kumal berisi koran2. Suaranya yang berteriak-teriak menjajakan koran, nyaris tidak terdengar karena terbenam di tengah deru mobil dan ramainya sepeda motor yang lalu lalang dijalan raya. Ia sudah keluar masuk halaman kantor2 besar dan perumahan2 elit namun sampai sore hari baru ada 2 buah koran yang terjual. Langit kini terlihat mendung pertanda bahwa sebentar lagi hujan lebat akan segera turun. Sambil membenahi koran2 yang ada di dalam tasnya, Yono menyeret sandal jepit birunya yang sudah hampir putus. Di atas trotoar ia duduk sejenak sambil merogoh kantongnya yang berisi beberapa lembar uang lima ratusan. Seharian ia belum makan nasi karena penjualannya sama sekali belum mencapai target untuk bisa mendapatkan sebungkus nasi lengkap dengan lauknya.
Di dalam perjalanan pulang ketika Yono hendak memasuki sebuah gang, tiba2 turun air hujan seperti diguyur dari langit. Saat itu hari sudah mulai malam. Hujan deras turun membasahi tubuhnya yang kurus dan menyebabkan pakaiannya lengket di tubuhnya. Buru-buru Yono berlari dan berteduh di sebuah teras gedung yang bercat putih. Sambil duduk menahan rasa dingin, ia menyaksikan orang2 yang berdatangan dan memasuki gedung itu. Pada umumnya mereka semua mengendarai mobil. Sepasang suami isteri lewat tepat di depannya sambil membawa sebuah tas besar berisi bungkusan2 kado. Tidak ketinggalan anak2 yang berpakaian putih bak malaikat2 kecil memasuki gedung itu dengan wajah-wajah ceria. Mereka semua kelihatan senang.Yono tertarik melongokkan kepalanya melalui kaca jendelayang sedikit terbuka dan ia melihat apa yang mereka lakukan di dalam gedung itu. Orang2 itu kelihatan bersalam-salaman kemudian duduk, menundukkan kepala dan menutup mata. "Mungkin ini yang disebut berdoa," gumam Yono di dalam hatinya. Suatu pemandangan yang indah sekali yang belum pernah dilihat oleh Yono adalah ketika lampu warna-warni berkelap kelip dan sebuah lagu dikumandangkan oleh sekelompok anak2 remaja. "Malam kudus sunyi senyap..." Ternyata hari itu orang2 Kristen memperingati hari kelahiran Yesus. Malam itu adalah malam Natal.
Kata-kata yang diucapkan oleh Pendeta, "Aku datang agar mereka memperoleh hidup dan memperolehnya di dalam kelimpahan," sangat menggugah hati Yono. Ia mulai bertanya-tanya di dalam hatinya, "Apakah aku juga termasuk di dalamnya? Atau apakah janji itu hanya berlaku bagi orang2 yang masuk di dalam gedung itu? Yono sadar ketika sebuah suara yang sangat lembut berbisik di dalam hatinya, "Aku datang untukmu juga dan untuk mereka yang mau menerimaKu." Air mata bahagia mengalir di pipi Yono untuk jamahan Tuhan yang ia rasakan. Apakah Anda juga sudah menerima tawaranNya? Ia datang untukmu juga!
KATA-KATA BIJAK
Natal yang sesungguhnya adalah Yesus lahir di dalam hati dan hidupmu.