SILENTIUM (keheningan)

supaya dapat hidup di hadirat Allah secara terus-menerus, engkau harus memelihara silentium atau keheningan. Silentium amat penting untuk hidup rohani pada umumnya. Karena itu silentium harus dapat dijunjung tinggi dalam kehidupan rohani. Silentium itu ada 3 tahap: silentium lahir, silentium batin, dan silentium ilahi.

  1. Silentium lahir
    Silentium lahir tercipta bila tidak ada kebisingan, hiruk pikuk, keramaian, suara-suara, baik suara manusia maupun binatang. Bila semua gangguan itu sudah tidak ada, barulah akan tercipta silentium lahir.
  2. Silentium batin
    Silentium lahir saja tidaklah cukup. Silentium lahir mengarah kepada silentium batin. Apakah gunanya bila ada silentium lahir, tetapi batin kita penuh dengan hiruk pikuk? Karena itu batinmu harus kaubawa ke dalam keheningan. Keheningan batin akan tercapai, bila batinmu bebas dari gejolak hawa nafsu, keinginan macam-macam, pikiran, dan ingatan serta kenangan macam-macam. Tak ada gunanya engkau hidup dalam kesunyian dan keheningan bila batin dan pikiranmu ada di tempat lain dan bukan hadir pada Allah.
  3. Silentium ilahi
    Bila batinmu telah menjadi tenang dan damai, engkau dapat lebih mudah menyadari kehadiran Allah. Bila engkau setia dan sungguh-sungguh merindukan Tuhan, maka Ia akan memenuhi hatimu dengan kehadiran-Nya yang manis melampaui segala madu. Dalam keheningan lahir dan batin itulah Tuhan akan menyatakan diri kepadamu secara mesra, serta mengajarkan kepadamu ilmu para kudus. Di situ pulalah Ia akan mencurahkan kasih-Nya secara melimpah kepadamu dan dari hari ke hari Ia akan menjadikan engkau serupa dengan diri-Nya.
-------------------------
sumber : Media Kontak, Paulus Marantika - Kevikepan Kedu

0 comments:

Posting Komentar

silahkan tuliskan komentar anda disini.

NO SPAM - SARA - PORN !!!